Senin, 20 Desember 2010

PENUTUPAN BULAN MARIA 2010 PAROKI LINTONGNIHUTA MERIAH

Meskipun diguyur hujan rintik-rintik, namun tidak mengurangi khidmadnya perayaan Rosario dan Perarakan Patung Bunda Maria dari Sekolah St. Lucia Siborongborong ke Gereja Katolik Siborongborong. (Dari Kiri ke Kanan) Pastor L. Sutarno, SJ (Pastor Paroki Tarutung) saat menyampaikan sambutan, AKBP J Didiek DP, SH, (Kapolres Asahan, Mantan Kapolres Taput) Pastor Flavianus Levi Lidi, SVD (Pastor Paroki Lintongnihuta), Drs. J Limbong (Kadis Pendidikan Taput) dan R Sirait (Ketua Dewan Paroki Lintongnihuta)




Dihadiri Dua tokoh Katolik Bpk Drs. Joskar Limbong Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Utara dan Bpk. AKBP Johanes Didiek DP, SH Mantan Kapolres Taput.
Perayaan Doa Rosario dalam rangka Penutupan Bulan Rosario 2010 cukup meriah, dihadiri dua tokoh Katolik Drs. Joskar Limbong Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Utara dan AKBP Johanes Didiek DP, SH mantan Kapolres Taput yang kini telah menjabat Kapolres Asahan dan ratusan anggota Mudika (Muda-mudi Katolik), umat Paroki Lintongnihuta serta para mahasiswa UNITA Silangit pada hari Minggu 31 Oktober 2010.
Perayaan tersebut dipimpin oleh suster-suster KSFL Siborongborong diawali dengan doa Pembukaan berupa responsoria di Halaman SD dan SMP St. Lucia Siborongborong, kemudian dilanjutkan dengan perarakan Patung Bunda Maria ke Gereja Katolik di jalan Siswa Siborongborong. Suasana cuaca yang kurang bersahabat dengan turunnya hujan rintik-rintik tidak mengurangi hikmatnya perayaan dan perarakan. Dan sesampainya di Gereja Katolik Siborongborong dilanjutkan dengan Doa Rosario.
Setelah perayaan Rosario diadakan temu muka dengan para tokoh Katolik yang berbagi pengalaman dalam menghayati imannya serta memberikan nasihat kepada para Mudika. Dalam sambutannya Koordinator Panitia Ir. Jonar Saragih mengatakan bahwa kegiatan ini seyogianya dilaksanakan sekitar bulan April yang lalu yang merupakan kegiatan rutin yang bernama paskah Mudika. Tetapi untuk tahun ini yang diadakan adalah penutupan Bulan Rosario saja.
Lebih lanjut Jonar Saragih mengatakan bahwa Paroki Lintongnihuta lima tahun terakhir sudah 3 kali mengundang Kepala Dinas, yaitu pada tahun 2005 mengundang Bapak Ir. Longgam Panggabean Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Tahun 2008 mengundang Ir. Darmi Siahaan, MM Kepala Dinas Pertanian kala itu. Tetapi karena waktu itu beliau sibuk maka mendisposisikan dirinya kepada salah seorang stafnya.
Drs. Joskar Limbong setelah menceritakan pengalaman pribadinya sejak kecil hingga Mudika serta bagaimana perjuangan-perjuangan imannya. Pada kesempatan tersebut memberikan nasehat bahwa kesuksesan seseorang biasanya tidak diukur dengan kelimpahan hartanya, banyak uangnya ataupun kecerdasannya dalam memimpin dan memecahkan masalah. Melainkan kesuksesan seseorang diukur pertama-tama adalah bagaimana Kecerdasan Spiritualnya, kemudian Kecerdasan Emosionalnya barulah Kecerdasan Intelektualnya.
Sementara AKBP J. Didiek DP, SH setelah menceritakan pengalaman hidupnya meminta kepada Mudika agar tidak mudah putus asa dalam berjuang serta jangan segan-segan memberi tanpa pamrih. Beliau menceritakan pengalamannya, bahwa pernah marah kepada orang tuanya karena sering membantu orang lain, meskipun orang itu tidak mereka kenal. Tetapi ketika dia mau masuk akademi Kepolisian, beliau malah ditolong oleh orang yang sama sekali tidak dia kenal.
Perayaan diakhiri dengan Sambutan Pastor Laurensius Sutarno, SJ Pastor Paroki Tarutung yang menceritakan sekilas liku-liku perjuangan gereja di Tapanuli Utara dan ditutup dengan doa dan Berkat Oleh Pastor Paroki Lintongnihuta P. Flavianus Levi Lidi Pakpahan, SVD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar